KARANGANYAR | KABAREPUBLIK.COM – Lebih dari 400 Pramuka golongan Penegak se-Kabupaten Karanganyar berpartisipasi dalam kegiatan Napak Tilas Perjuangan Pahlawan Joko Songo, pada 12-14 November 2024. Kegiatan dengan mengambil start di Lapangan Wonolopo, Kecamatan Tasikmadu dan finish di Lapangan Plosorejo, Kecamatan Matesih ini masuk dalam rangkaian agenda Hari Jadi Kabupaten Karanganyar ke-107.
Kegiatan Napak Tilas Perjuangan Pahlawan Joko Songo dibuka oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kabupaten Karanganyar, Ali Qodri. Hadir dalam upacara pembukaan jajaran pimpinan dan andalan Kwarcab Karanganyar.
Kabag Kesra Setda Karanganyar, Ali Qodri dalam sambutannya di hadapan ratusan Pramuka Penegak menyampaikan, kegiatan Napak Tilas Perjuangan Pahlawan Joko Songo merupakan rangkaian agenda Hari Jadi Kabupaten Karanganyar yang diperingati setiap tahunnya.
Dikemukakan Ali Qodri, generasi muda Gerakan Pramuka patut meneladani tekad dan semangat pahlawan asli putra daerah Kabupaten Karanganyar yakni Joko Songo dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.
“Para pahlawan Joko Songo ketika berjuang melawan penjajah kala itu usianya hampir sama dengan kalian saat ini. Maka patut diteladani semangat dan tekad yang membara dalam membela tanah air, bangsa dan negara,” ungkap Ali Qodri.
Sementara itu, Ketua Panitia dari DKC Kwarcab Karanganyar, Najmuddin Faiz Al Ghifary menjelaskan, peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan Napak Tilas Perjuangan Pahlawan Joko Songo terdiri dari sejumlah perwakilan pangkalan Gerakan Pramuka yang ada di Kabupaten Karanganyar.
Antara lain, sambungnya, Gugus Depan (Gudep) SMA/SMK/MA negeri dan swasta se-Kabupaten Karanganyar serta Dewan Kerja Ranting (DKR) Kwaran se-Kabupaten Karanganyar. Masing-masing mengikutsertakan perwakilan peserta putra dan putri.
Selain Napak Tilas, tambah Faiz, kegiatan ini juga diisi dengan sejumlah agenda lain seperti jumpa tokoh, lomba dan pentas seni. Sebelum pemberangkatan, peserta mendirikan tenda selama satu malam di Lapangan Wonolopo, Kecamatan Tasikmadu. Begitu pun sebelum penutupan, peserta juga tidur di tenda di Lapangan Plosorejo, Kecamatan Matesih. (*)